Hari ini aku baca berita dari detik tentang nasib seorang anak negeri yang mengeluhkan betapa sulitnya mendapatkan beasiswa di Indonesia. Dialami seorang bernama Winson. Ia adalah seorang Jawara Olimpiade Fisika tingkat asia.Saat itu guru pembinanya di Yayasan Tim Olimpiade Fisika Indonesia mencoba membantu anak asuhannya agar bisa mendapat beasiswa di Institut Tehnologi Bandung.
Namun pengajuan beasiswa tersebut tidak digubris. Beliau malah disarankan agar anak asuhnya kuliah dulu baru mengajukan beasiswa. Alhasil iapun justru kuliah diluar negeri karena justru negeri lain sangat menghargai kecerdasannya.Berita selengkapnya bisa anda baca disini...

Jadi teringat waktu sekolah dulu, ayah dan ibuku selalu menasehati agar rajin belajar. "Kalau disekolah kamu bisa juara,nanti akan mendapat beasiswa. Bisa membantu orang tua meringankan beban biaya sekolah" kata ibuku. Kata² itu terus terngiang ditelingaku. Alhasil akupun mencoba sekuat tenaga untuk bisa mendapat nilai bagus disekolah. Mulai dari SD kelas 1 sampai kelas 6 aku ingat betul selalu mendapat rangking 1. Sampai-sampai sampai saat ini setiap bertemu mantan guru²ku dimasa SD, mereka masih ingat denganku saat aku sapa mereka dan sebutkan namaku.
Tapi beasiswa yang ayah ibuku ajukan tak pernah turun. Waktu itu alasan yang mereka terima katanya karena ayahku adalah seorang pegawai negeri. Aku tak habis pikir karena saat itu gaji pegawai negeri sangatlah kecil.Untuk menghidupi keluargapun rasanya sudah pas-pasan.Bahkan aku ingat betul selama menjadi pegawai negeri, SK ayahku tak pernah berhenti "sekolah". Habis masa buat jaminan pinjam duit dibank ini,besok dah pindah lagi ke bank lain.Semua hanya untuk gali lubang tutup lubang memenuhi kebutuhan keluarga.
Bahkan saat aku menginjak SMP pun aku tetap berusaha mendapat nilai yg bagus demi untuk mendapat beasiswa.Harapanku tak pernah putus waktu itu.Alhasil 10 besar disekolah bisa aku dapatkan sampai tingkat SMK.Tetapi yang namanya beasiswa tak pernah menyentuhku.
Bahkan disaat aku ingin sekali kuliah, dengan berat hati ayahku tak bisa memenuhi, karena masih harus membiayai sekolah 2 orang adikku. Akupun menerima itu.Mungkin aku masih beruntung dibanding teman²ku yang lain yang masih belum bisa sekolah. Perlahan aku kubur keinginanku itu. Aku coba menyalurkan hobiku mengutak -atik elektronik untuk mencari penghasilan dan membantu menyekolahkan adik²ku. Alhamdulillah Tuhan masih sangat sayang kepada keluargaku sehingga sampai saat ini adik²ku sudah lulus semua walaupun hanya setingkat SMA. Untuk kuliah rasanya masih tak mungkin mengingat mahalnya biaya pendidikan saat ini.

Jujur sampai sekarang aku tak bisa bayangkan apakah kelak aku bisa sekolahkan anak²ku sampai bangku kuliah jika keadaan negeriku masih seperti ini. Aku hanya berharap semoga perubahan kearah yang lebih baik segera menghampiri negeriku. Pertumbuhan ekonomi menjadi semakin baik hingga kelak tak ada lagi anak² Indonesia yang tak bisa sekolah hanya karena tak punya biaya.

Semoga Indonesia menjadi negara yang maju dan berakhlak mulia. Amin...